the dream of a fairy

dari ujung jari ku selalu berpendar kerlap kerlip cahaya, ketika ku gerakkan ke kanan, ke kiri, sesuka hatiku, seakan tak pernah habis pendar-pendarnya..



  "satu hari penuh menunggu penyihir untuk memilih peri sebagai pajangannya? apa itu masuk akal?  hidup hanya untuk menjadi pajangan seorang penyihir, bahkan tak ada satupun penyihir yang mau menjadikanku pajangan!, apakah peri tidak bisa hidup bebas, melakukan petualangan di luar sana, hmmm, pasti itu sangat menyenangkan" ujar peri moura dalam hati.

   seorang peri hakikatnya adalah menjadi pajangan seorang penyihir, dengan tingkat inteligensi yang sangat rendah, golongan peri adalah makhluk indah bertubuh kecil dan sangat bodoh, mereka mempunyai gengsi yang sangat tinggi, apabila ada seorang peri menjadi pajangan seorang penyihir maka peri tersebut adalah yang terindah dan sangat beruntung, oleh sebab itu mereka rela dijadikan sebagai pajangan oleh penyihir

  "moura, tak usah khawatir, ketika kamu dilahirkan, hanya kamu sinarnya yang paling terang, dan berasal dari bunga antah berantah, bagaimana bisa bunga dari negeri yang sangat jauh bisa tiba disini tanpa ada kerusakan sedikitpun, kau istimewa moura, bahkan tingkat inteligensimu hampir sama dengan manusia, sama sepertiku dulu" bisik the queen of fairy di telinga moura yang sedang terlelap





  "pagi ini apakah aku juga harus menunggu penyihir? TIDAK MAU! aku harus pergi, harus mencari sesuatu yang berbeda, tidak harus seperti peri-peri bodoh yang jadi pajangan bola kaca di ujung tongkat penyihir. pasti ada sesuatu yang hebat diluar sana" ujar moura semangat, moura pun bergegas pergi. tanpa persiapan sekalipun peri dapat bertahan hidup karena mereka dapat memanfaatkan kekuatan alam, dari tubuhnya yang kecil dapat mengeuarkan sihir tingkat rendah untuk diri sendiri

  setelah menempuh perjalanan udara yang cukup jauh, moura sampai di suatu lembah yang bentuknya tidak pernah ia lihat di lembah peri tempat tinggalnya, ia turun dan mendekati sebuah jendela, ia mengintip kedalam, lalu ia terkejut melihat seorang pemuda yang tengah terlelap diatas meja belajarnya. "ya tuhan, cantik sekali, belum pernah aku melihat anak manusia seperti ini" lalu moura mencoba mendekati, akan tetapi ia terhalang oleh kaca."ouch, aku terbentur udara yang keras, hebat sekali mereka bisa membuat udara mengeras di musim panas" dengan lugunya ia mengetuk2 kaca yang ia kira udara yang dibuat mengeras hingga sang pemuda terbangun, pemuda tersebut lalu mendekati kaca dan terkaget melihat peri kecil di jendela kamarnya, moura pun melihat manusia yang ukurannya besar mendekatinya menjadi terkejut.  karena terkejut, moura pun terjatuh dari jendela dan tidak sadarkan diri.

  malam pun tiba, akhirnya moura tersadar, betapa terkejutnya dia tersadar dirinya berada didalam toples kaca yang dibawah nya di letakan busa, mengerikan tapi empuk. "mereka membuat udara disekelilingku mengeras! bagaimana ini? aku harus keluar" moura mencoba untuk terbang akan tetapi sayapnya bermasalah "ada apa ini? mengapa aku tidak bisa terbang?"
"kau terluka peri kecil", moura mencari sumber suara, ternyata pemuda itu. betapa sempurnanya pemuda itu, moura merasakan jantung kecilnya berdegup kencang ketika melihat pemuda itu, perasaan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. "hei peri kecil, dimana penyihirmu? apa kamu dibuang? peri bodoh" ujar pemuda itu
'apa? apa yang dia katakan? aku bodoh? ternyata dia menyebalkan' ujar moura dalam hati
"setelah kau sembuh, kau harus pergi secepatnya" cetus pemuda itu

Bersambung (continue)
ikuti terus perkembangan blogg saya ya :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOAS OBGYN (Obstetric and Gynecologic)

Case Report Sinusitis Stase THT KOAS (Laporan Kasus Sinusitis)

DIAGNOSA DAN PENATALAKSANAAN OSTEOMIELITIS